Basis data persediaan barang
Nama:Marselina bulu
Nim:13190367
Kelas:13.3A.02
CONTOH PENGGUNAAN BASIS
DATA.
-Sistem persiapan barang
Dalam melakukan pembuatan program aplikasi tentu penyusunan sebuah struktur tabel database yang baik dan benar sangatlah penting, hal itu dikarenakan beberapa alasan yang menjadi dasar yaitu, bahwa program aplikasi bisa berjalan dengan cepat pada saat penyimpanan data dan bisa mendapatkan laporan dengan cepat dan tepat, serta dapat bertahan lama tidak tergantung dari jumlah record yang berkembang
Untuk
tabel yang lain sesuai dengan kebutuhan, misalkan apakah diperlukan data
pelanggan (customer), apakah dibutuhkan data gudang (multi gudang) dan lain
sebagainya, itu tergantung dari kebutuhan sistem yang anda susun tentunya.
Saya akan memberikan contoh dengan kebutuhan
data yang sederhana, sehingga mudah difahami dan dapat anda kembangkan sesuai
dengan kebutuhan sistem.
File Master Barang
Yang diperlukan dalam tabel ini adalah Kode
Barang (Unique) dan informasi barang (Nama
Barang, Satuan, HPP, Harga dll. sesuai kebutuhan). Berikut contoh struktur
tabel filemasterbarang:
KodeBarang
string/character index
NamaBarang
string/character
Satuan string/character
Hpp currency/money
HargaJual
currency/money
Pada dasarnya tabel File Master Barang ini
hanya digunakan untuk menyimpan informasi data barang yang digunakan.
Data Stok Akhir Barang
Dalam tabel ini digunakan untuk menyimpan data
stok akhir barang, sehingga anda bisa melakukan update atau mendapatkan stok
akhir dengan cepat. Berikut contoh struktur tabel stokbarang
KodeBarang string/character
index
KodeGudang string/character
index
StokAkhir integer/Real1
(sesuai dengan kebutuhan jenis stok barang berupa nilai atau pecahan)
Akses atau pemrosesan tabel Data Stok Akhir Barang ini bisa digunakan Query atau Stored Procedure yang berfungsi untuk mengupdate data posisi stok akhir barang (baik bertambah atau berkurang) sesuai transaksi yang terjadi, yang secara sederhana dapat anda lihat dalam contoh Stored Procedure (SQL SERVER) berikut ini:
CREATE PROCEDURE [dbo]. [sp_UPDATE_STOKAKHIR]
@KodeBarang varchar(15),
@KODEgudang varchar(5),
@Jumlah real
AS
BEGIN
UPDATE stokbarang
SET stokakhir = stokakhir + @Jumlah
WHERE Kodebarang =
@kodebarang AND kodegudang = @kodegudang
END
Baiklah
mungkin ada pertanyaan, kenapa stok akhir
tidak dituliskan dalam File Master Barang saja? Hal ini didasarkan pada alasan bahwa, jika anda menggunakan
gudang stok barang lebih dari 1, maka anda tidak bisa meletakkannya pada File Master Barang, karena anda tidak bisa
menggunakannya secara dinamis, misalkan jenis gudang bertambah; sehingga dengan
desain database sistem ini, gudang bisa bertambah tanpa harus merubah struktur
tabel.
Data Mutasi Barang
Dalam tabel ini berfungsi untuk menyimpan
seluruh aktiftas transaksi yang terjadi, baik data stok barang masuk atau
keluar dan tidak terbatas jenis transaksi yang digunakan dalam program
aplikasi.
Memang setiap transaksi yang kita buat tentu
detail dari jenis dan jumlah barang yang kita input sudah tersimpan dalam tabel
transaksi, tetapi dalam hal ini alasan kenapa tetap disimpan dalam Data Mutasi Barang adalah, karena untuk kebutuhan
laporan dan informasi mutasi barang, yaitu bisa cukup dengan menggunakan 1
tabel saja dan tidak perlu menggunakan banyak tabel sesuai dengan transaksi
yang digunakan, sehingga jauh lebih efektif dan lebih cepat.
Berikut contoh struktur tabel mutasibarang;
JenisTransaks Integer
(jenis transaksi,misalkan 0-Stok opname,1-pembelian dst.)
NomorTransaksi String/Character
TanggalTransaksi DateTime
KodeGudang string/character
KodeBarang string/character
Keterangan string/character
Masuk Integer/Real
(jumlah mutasi barang masuk)
Keluar Integer/Real
(jumlah mutasi barang keluar)
Dengan tersusunnya 3 tabel diatas, maka sudah
lengkap akan kebutuhan sistem yang berhubungan dengan Stok dan Mutasi Barang, kita tinggal menambahkan
tabel-tabel lain yang diperlukan dalam database sesuai dengan kebutuhan sistem,
misalkan untuk kebutuhan transaksi stok opname, pembelian, penjualan, retur dan
lain sebagainya (akan dibahas di artikel yang lain).
Dan dari struktur tabel diatas, maka kita bisa
menyimpan data dan mengambil laporan secara histori sesuai dengan tanggal
proses yang anda maksud, yaitu dengan cara digunakan sebagai parameter laporan.
contoh, sebuah Stored Procedure (SQL Server) yang
berfungsi untuk mengambil laporan daftar stok secara hitoris pada tanggal tertentu
seberti dibawa ini:
CREATE PROCEDUR [dbo]. [SP_RPT_STOKBARANG]
@TanggalLaporan
datetime
AS
BEGIN
SELECT S.KodeBarang, S.KodeGudang, B.NamaBarang.
B.Satuan, B.HPP, B.HargaJual,StokAkhir =
SUM(D.Stokakhir) – ISNULL((SELLECT SUM(M.masuk)
FROM MUTASIBARANG M WHERE M.KodeBarang =
S.KodeBarang AND M.KodeGudang = S.KodeGudang AND
M.TanggalTransaksi>@TanggalLaporan),0) + ISNULL((SELLECT SUM(M.Keluar) FROM
MUTASIBARANG M WHERE M.KodeBarang = S.KodeBarang AND M.KodeGudang =
S.KodeGudang AND
M.TanggalTransaksi>@TanggalLaporan),0)
FROM STOKBARANG S
INNER JOIN FILEMASTERBARANG B ON S.KodeBarang =
B.KodeBarang
GROUP BY S,KodeBarang, S.KodeGudang, B.NamaBarang,
B.Satuan, B.HPP, B.Hargajual
END
Dari
stored procedure di atas, maka kita bisa mendapatkan daftar stok akhir barang
secara histori tergantung dari tanggal laporan yang ditentukan sebagai
parameter, sehingga program laporan yang anda susun jauh lebih baik.
Demikian sekedar berbagi ilmu dari pengalaman
saya dalam menyusun sebuah sistem database stok barang, semoga bermanfaat
Komentar
Posting Komentar